![]() |
Ilustrasi - Pixabay |
Saya kira HP saya bermasalah sehingga saya menghidupkan ulang (restart). Namun sama saja hasilnya. Internet is no connect.
Tidak hanya jaringan data atau indihome yang no access, tetapi juga jaringan telepon. Saudara saya mengetesnya dengan menelpon saya. Bagai menjaring angin. Jaringan tetap tidak ada.
Saya pun merenung. Ada apakah ini? Mengapakah terjadi demikian? Apakah ada gempa bawah laut atau bencana alam lainnya? Kalau gempa, itu terjadi dimana dan kapan? Ataukah sengaja dimatikan?
Untuk menjawab pertanyaan ini, saya memulainya dengan bencana alam. Gempa misalnya.
Biasanya, sepengalaman saya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mengirim pesan ke setiap nomor seluler, jika terjadi gempa bumi. Info terkait gempa begitu lengkap, seperti, titik koordinat, lokasi, radius, jenis dan kekuatan gempa dalam skala richter (SR), serta kedalamannya.
Namun saya tidak mendapat pesan baru ketika mengecek kotak masuk. Kalaupun ada gempa, biasanya ada pesan masuk. Ini tidak ada.
Dugaan saya tentang internet dan jaringan telepon putus karena gempa pun tidak terjawab. Lalu saya beralih ke gejala atau bencana alam lainnya.
Di sekitar Waena, Jayapura, memang ada gerimis tapi beberapa menit saja. Setelah itu panas pica meski matahari malu-malu menampakkan rupanya, dari balik awan putih yang tebal. Pertanyaannya, jika karena gejala alam seperti ini, apakah di daerah atau kota lain di negara Indonesia juga internet mati? Lagi-lagi, saya masih bingung.
Lalu saya merenung lagi. Bertanya lagi. Mencari jawaban lagi. Kalau begitu apa penyebab jaringan telepon dan internet tidak terkoneksi? Apa ada penyebab lain atau sengaja diputuskan?
Untuk menjawab pertanyaan ini, saya mencoba berandai-andai. Apakah ada kaitannya dengan sidang hari ini? Internet sengaja di-cut? Semoga saja tidak!
Tapi sabar dulu. Hari ini digelar sidang pra peradilan terhadap Polda Papua di Pengadilan Negeri Jayapura oleh Tim Kuasa Hukum VY. Agendanya penyampaian dari pemohon (Kuasa Hukum VY) dan duplik termohon (Polda Papua). Juru bicara Komite Nasional Papua Barat (KNPB), VY ditangkap oleh penyidik pembantu dari Satgas Gakkum (Satuan Tugas Penegakan Hukum) Nemangkawi, 9 Mei 2021, di Tanah Hitam, Distrik Abepura, Kota Jayapura. Satgas ini merupakan sandi operasi personil gabungan tentara dan polisi.
Polda Papua menetapkan VY dalam DPO (Daftar Pencarian Orang) atas dugaan keterlibatannya dalam demo damai anti rasisme pada 2019 lalu. Polda Papua menyatakan bahwa penetapan DPO pada VY berpedoman pada Peraturan Kapolri Nomor 6 Tahun 2019 Tentang Penyidikan Tindak Pidana.
Apakah internet mati terkait sidang ini? Jika internet putus atau diputuskan karena sidang tersebut, kenapa kotak sinyal masih full di ujung kanan atas HP saya dan kawan-kawan? Kenapa sinyal wifi masih full tetapi dengan tanda seru? Kenapa ada bulatan dengan garis di tengah?
Biarkan pembaca yang menganalisisnya. Toh masyarakat tidak bodoh. Kalau pun kendala teknis anggap saja kabel optik dimakan ikan gergaji. Tapi kok masih ada sinyalnya?
Hingga saya menyelesaikah artikel ringan ini, Rabu, 25 Agustus 2021, pukul 14.20 internet masih saja begitu. Ada tanda seru dan bulatan kecil dengan garis di tengah. Tidak bisa telepon dan internet.
Namun, pada pukul 15. 05 waktu Papua, tiba-tiba ada pesan masuk di aplikasi saya, meski masih ada bulatan bergaris tengah. Oh internet sudah membaik setelah tiga jam oh lain. Telkom menyatakan kabel fiber optik ruas Abepura – Jayapura putus akibat penebangan pohon di kawasan Skyline oleh Telkom dan Dinas Kebersihan dan Pertanaman Papua.
Putusnya jaringan internet juga terjadi sebelumnya, Jumat malam, 30 April 2021 sampai awal Juni 2021. Ketika itu beberapa tempat-tempat tertentu saja yang bisa diakses internet, seperti, di depan Rumah Sakit Dian Harapan, depan Polda Papua, dan sekitar perumahan rektor Universitas Cenderawasih (Uncen). Akibatnya kami harus berjibaku menada internet di depan RS Dian Harapan, untuk menarik berita yang dikirim ke email redaksi atau berita yang sudah naik di website.
Hal yang sama juga terjadi tahun 2019 lalu. Ketika itu memang internet diputuskan oleh pemerintah. Bukan putus.
Kali ini, saya tidak mau berspekulasi, toh Telkom sudah memberikan keterangan resmi tadi. Namun demikian, di tanah ini, sepertinya internet putus menjadi langganan. Anggap saja ini derita kami di Jayapura.
Ironisnya, internet putus di tengah pandemi covid-19, saat mana kampanye kerja dari rumah, kerja online, dan PPKM gencar dilakukan, serta kampanye 5G di Indonesia. Momen internet putus kok justru bertepatan dengan waktu sidang. []
#2021
Timoteus Rosario Marten